KESUKSESAN SEORANG PENYANDANG CACAT

Senin, 27 Juli 2020

Bacalah teks berikut ini!

Kesuksesan Seorang Penyandang Cacat 

     Bagi kebanyakan orang keterbatasan fisik, menjadi penghalang untuk berbuat maksimal, tidak mampu bekerja apalagi untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Namun tampaknya hal ini tidak berlaku bagi Sidik, laki-laki kelahiran Bogor 5 Juni 1965 ini mampu membuat prestasi gemilang dalam kondisi fisiknya yang sangat terbatas. Sidik tidak memiliki dua pasang kaki seperti umumnya manusia normal. Dia memang terlahir tanpa kedua kaki, alias cacat sejak lahir. 

     Tahun 1998 saya sempat bekerja di kontraktor, penghasilannya juga lumayan hanya saja saya merasa ini bukan yang saya cari. Saya ingin buka usaha sendiri untuk memberi contoh pada orang cacat fisik lainnya agar mau bangkit dan berjuang. Saya ingin memberikan contoh bahwa tidak selamanya keterbatasan fisik menghambat pekerjaan, jelasnya. 

    Dikisahkan Sidik, dulu dirinya memakai sepeda kayuh untuk beraktivitas, hingga terjadi kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya. Ketika saya sedang mengayuh sepeda di jalan raya, tiba-tiba ada mobil yang menabrak saya. Ternyata malah orang yang menabrak itu memberi saya motor. Nah jadilah motor itu, hasil modifikasi saya, terangnya sambil menunjukkan motornya. Sampai sekarang Sidik memakai motor modifikasi yang ada gerobak di sampingnya, sehingga seimbang dan tidak ambruk.

      Dari hanya mengolah 10 kilogram singkong, kini Sidik mengolah sedikitnya 50 hingga 100 kilogram singkong setiap bulannya. Ia juga sudah punya merek lengkap dengan cap di pembungkus produknya. “Saya beri nama merek Cap Gurame, ini sama sekali tak ada hubungannya dengan ikan gurame, tetapi gurame adalah singkatan dari Gurih, Renyah, Enak,” katanya tersenyum. “Kalau nanti ada biaya, merek ini saya mau patenkan.” tambahnya. Menginjak tahun ke sembilan, usaha Sidik makin pesat. Kini ia memiliki dua orang pegawai yang mengantar kerupuk keliling Jabotabek. Sekarang per hari saya bisa dapat keuntungan bersih 400 ribu rupiah, kalo sebulan saya harus menggaji dua orang pegawai saya 500 ribu, berarti sebulannya keuntungan bersih saya sebulan 11 juta, tuturnya sumringah. 

     Menjual kerupuk keliling Jabotabek bukannya dijalani Sidiq tanpa lara, pernah sesekali dia mendapatkan penghinaan karena kondisi fisiknya. Pernah ketika saya akan mengajukan proposal untuk menjalin kerjasama, malah orang tersebut mikir dikiranya saya ini mau minta-minta, mungkin mereka melihat kondisi fisik saya. Saya heran di Indonesia ini masih memandang orang yang cacat dengan sebelah mata, ceritanya. Menurut suami dari Siti Rohman ini, saat ini yang paling sulit adalah mencari pasokan bahan baku. Saat ini pasokan ubi bisa saya dapatkan dari pinggiran Jakarta, kalo di Jakarta suka susah dapatnya. Seharinya untuk bahan baku saya memerlukan 50 kg ubi dengan harga 5000 rupiah per kilonya, tuturnya. 

       Rasa kerupuk Cap Gurame memang enak, perpaduan rasa manis, asin dan pedas cocok untuk lauk atau camilan. Kerupuk buatannya begitu diminati sehingga terkadang ia ditelpon sampai berkali-kali oleh toko karena stoknya kehabisan. Sidik memiliki visi ingin agar kerupuknya go internasional. Ia memiliki mimpi suatu saat kerupuknya digandrungi orang Amerika. Ke depannya Sidiq ingin mengembangkan usahanya ke bisnis bir pletok semacam minuman jahe yang membuat badan menjadi hangat. Saya ingin orang yang memiliki keter


         Kita sudah membaca teks berjudul “Kesuksesan Seorang Penyandang Cacat“. Teks yang terdiri atas enam paragraf tersebut menceritakan tentang seorang penyandang cacat yang sukses. Selanjutnya kalian tulis pokok pikiran yang kalian temukan ya: 
Pokok pikiran paragraf 1 …… 
Pokok pikiran paragraf 2 …… 
Pokok pikiran paragraf 3 ….. 
Pokok pikiran paragraf 4 ….. 
Pokok pikiran paragraf 5 ….. 
Pokok pikiran paragraf 6 ….. 

Kalian bisa berdiskusi dengan Ayah/Bunda atau orang siapapun yang mendampingi kalian di rumah. Setelah itu, minta bantuan orang tua kalian untuk memfotokan hasil tulisan tersebut. 

Laporkan hasil pekerjaan kalian dengan mengirimkan foto tersebut ke Bapak/Ibu guru ya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memasak Bersama Keluarga

TABEL KONTINGENSI

KALIMAT PENGEMBANG